Jangan buru-buru dibuang, limbah cat di rumah bisa disimpan lebih lama untuk kemudian digunakan lagi. Begini lo, Penanganannya~

Limbah cat jangan langsung dibuang | Credit: russn_fckr via unsplash.com

Cat, pelapis noda, pernis ialah bahan berbasis minyak yang memenuhi syarat sebagai limbah berbahaya rumah tangga (B3) karena kandungan kimianya. Jangan-jangan buru-buru buang cat sisa atau cat lama ya. Misal cat lateks yang masih tersisa sebenarnya dapat dicampur sebagai lapisan cat dasar. Pastikan cat disimpan dengan tutup yang rapat.

Beberapa hal ini perlu dihindari ketika memutuskan untuk membuang cat sisa, diantaranya:

Hasil Pencarian Daun Pintu Rumah Minimalis

Daun pintu rumah minimalis terbanyak dilihat

Korek gas bisa meledak di bawah sinar matahari, untuk mencegahnya kamu bisa bawakan ke pengepul atau isi ulang untuk penggunaan harian

Termasuk limbah B3 yang mudah meledak | Credit: Christian Allard via unsplash.com

Terbilang praktis dan bisa dibawa kemana-mana, tetapi jika dibuang dengan cara yang salah justru menimbulkan petaka. Pasalnya sisa cairan dalam korek gas jika diletakkan di ruangan terbuka dan terkena panas matahari bisa meledak secara tiba-tiba, lo. Maka kamu bisa cari alternatif lain menggunakan korek api atau jika sudah terlanjur bisa berikan kepada pengepul korek gas dan kemudian diisi ulang kembali. Tips terbaik untuk membuang limbah yang satu ini dengan mengirimnya ke tempat pegolahan limbah B3 terdekat.

Termasuk sampah berbahaya yang mengandung logam berat, untuk menyiasati baterai sebelum dibuang bisa gunakan selotip di kedua ujung kutubnya

Cara membuang batu baterai yang tepat | Credit: John Cameron via unsplash.com

Baterai termasuk limbah rumah tangga yang sukar terurai, terdapat kandungan logam berat seperti alkali, seng, nikel dan alumunium yang berbahaya jika mengendap terlalu lama di tempat sampah. Perlu sedikitnya 30 tahun untuk menetralisir kandungan di dalam baterai. Jika dibuang sembarangan, logam tersebut akan mencemari tanah dan membahayakan kesehatan manusia.

Untuk mengolahnya, pertama bisa pisahkan baterai dengan limbah yang lain, kemudian pasang selotip bening yang tak konduktif di kedua ujungnya. Terakhir tempatkan baterai bekas dalam plastik atau wadah khusus. Jika sudah mengetahui tempat pengolahan limbah B3 terdekat kamu bisa mengirim baterai tersebut sebagai langkah pencegahan.

Jangan membuang limbah skincare sembarangan, beberapa brand kecantikan besar sekarang ini sudah mengadakan program daur ulang

Penanganan khusus produk skincare | Credit: Elsa Olofsson via unsplash.com

Banyak cara untuk mengolah limbah skincare tak terpakai. Pertama, kamu bisa mengalihkan produk perawatan wajah yang tak cocok menjadi skincare tubuh. Misalnya produk serum atau essence yang tak berefek di kulit wajah bisa dijadikan campuran pada produk body lotion.

Pilihan lain sebelum membuang kamu bisa menjual barang tersebut secara preloved. Kemudian kembalikan kemasan produk yang sudah digunakan ke brand kecantikan yang punya program daur ulang. Beberapa diantaranya, The Body Shop, Kiehls, Innisfree, dan Sensatia Botanicals.

Kemasan skincare juga bisa disumbangkan ke tempat tertentu. Namun, sebelumnya mulailah untuk membersihkan bagian dalam botol hingga melepaskan label kemasan produk. Apabila sudah bersih, bisa menghubungi perusahaan sosial daur ulang Waste4Change yag sudah beropreasi sejak 2014.

Pahami jika limbah beracun dan berbahaya bukan hanya berdampak pada lingkungan, melainkan juga manusia sebagai penyumbang limbah di alam

Pengolahan limbah rumah tangga | Credit: Nareeta Martin via unsplash.com

Limbah B3 diartikan sebagai suatu buangan yang sifatnya beracun dan berbahaya, sehingga penting untuk mengetahui jenisnya sebelum kamu memutuskan untuk membuang. Bahan-bahan yang termasuk limbah B3 seperti yang disebutkan di atas karateristiknya mudah meledak, bersifat reaktif, beracun, menimbulkan infeksi, serta korosif. Sebenarnya saat ini sudah banyak jasa pengolahan limbah B3, salah satunya yang terdapat di sekitar ibu kota, yakni lembaga Alektogreen Indonesia.

Dari awal kita sudah harus memahami sampah mana yang diletakkan ke dalam bak organik dan nonorganik. Cobalah sontek pengolahan sampah di Jepang yang mengedepankan prinsip 3R, yakni reuse, reduce, dan recycle. Jadikan daur ulang pilihan pertama sebelum memutuskan untuk membuang sampah.

Nah itulah, jenis-jenis sampah yang memerlukan penanganan ekstra. Mulai sekarang yuk coba untuk lebih teliti dalam memilah limbah rumah tangga. Setidaknya sekecil apa pun upaya yang kamu lakukan, dapat meminimalisir dampak negatif di kemudian hari.

Lampu bohlam yang sudah tak terpakai bisa didaur ulang jadi hiasan media tanam terrarium

Lampu bohlam yang terbuat dari bahan kaca jika dibuang secara sembarangan akan membahayakan. Untuk itu sebaiknya diubah menjadi sesuatu yang bisa bernilai tinggi. Cabut perangkat listrik yang terdapat dalam bohlam dan ganti isinya denga media tanaman terrarium.

Layaknya lampu yang berfungsi, rangkaian terrarium dari lampu bohlam bisa digantung di bagian plafon ruangan dengan memasang tali pada ujungnya. Untuk barang berbahan kaca dengan ukuran besar, kamu bisa menaruhnya dalam kardus sebelum dibuang pada tempat pengelolaan sampah. Jangan lupa untuk tuliskan di atas kardus bahwa barang mudah pecah.

Peralatan medis dan obat-obatan kedaluwarsa rentan disalahgunakan. Beberapa bisa, lo dikirimkan ke apotek bahkan untuk jenis vitamin tertentu dapat dipakai untuk tanaman

obat-obatan kirim ke apotek untuk daur ulang | Credit: Volodymyr Hryshchenko via unsplash.com

Salah satu bahaya limbah rumah tangga berupa obat-obatan ialah disalahgunakan, selain itu bahan kimia di dalamnya mempunyai efek buruk bagi lingkungan. Seperti jenis antibiotik, antiseptik, antivirus dan anti cacing jika sampai ke tanah akan menumbuhkan banyak mikroorganisme yang mengancam kehidupan hewan di dalamnya.

Namun, bukan berarti tak ada cara untuk mengolahnya. Limbah cair rumah tangga berupa obat-obatan ada yang justru bermanfaat bagi tanaman tanpa harus membuangnya ke fasilitas limbah B3. Salah satunya, vitamin B1 yang dapat meningkatkan proses metabolisme dalam jaringan tanaman. Untuk jenis termometer yang rata-rata mengandung 500 miligram merkuri dapat dikumpulkan ke tempat pengolahan limbah berbahaya terdekat. Gunakan situs web EPA atau earth911.com.

Cara paling ampuh membuang limbah elektronik dengan menyumbangkannya atau dikirim ke pusat daur ulang

Limbah elektronik pada umumnya mengandung logam berat seperti kadmiun dan timah, yang berarti alat elektronik tak bisa begitu saja dibuang ke tempat sampah. Mengutip dari compareandrecycle, setidaknya 80 persen limbah elektronik dunia masih ada sedangkan hanya 20 persen yang mampu didaur ulang.

Hal ini disayangkan, sebab pembuangan sampak elektronik berkontribusi pada polusi udara dan air. Sama halnya dengan skincare beberapa brand besar elektronik juga menyediakan jasa daur ulang untuk barang elektronik lama, seperti Apple dan Samsung. Cara lainnya, kamu bisa menyumbangkan barang elektronik ke mall rongsokan terdekat.

This study aims to look at the form of the implementation of environmental education in the form of utilization of household waste (inorganic). nvironmental education is a process arbitrarily person to conduct environmental stewardship for sustainable survival. The increasing volume of waste requiring serious treatment of the waste management. Waste management does not use methods and techniques that are environmentally friendly waste management than would be a negative impact on health will also be very disruptive both residential environmental preservation, forest, rice fields, rivers and oceans. One of the forms of waste is household waste in the form of garbage anorgnik. This litter is very dangerous for health and the environment because it is made from inorganic sources of non-renewable natural and contains no chemicals, but its existence is only glimpsed one eye. Utilization of inorganic waste is one that can be done by the whole society to preserve the environment. This research is a descriptive study and a review of the literature. This study hopes to sustainable environmental education is expected to contribute knowledge to all levels of society on the importance of inorganic waste.

utilization of household waste, inorganic waste, implementation, environmental education

Azwar Azrul. 1986. Pengantar Ilmu kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.

Ismoyo IH. 1994. Kamus Istilah Lingkungan. Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara.

Miles. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Diterjemahkan oleh tjetjep rohendi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Moleong. L. J. 2004. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nitikesari, Putu Ening. 2005. Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penanganan Sampah Secara Mandiri di Kota Denpasar. Tesis Magister Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar.

Sutopo, Heribetus. 1988. Pengantar Penelitian Kualitatif Dasar Teorotis dan Praktis. Surakarta: Pusat Penelitian UNS.

Sutoyo, Bagong. 2013. Fenomena gerakan mengolah sampah. Jakarta: Pusat Komunikasi publik kementrian pekerjaan umum.

Tim Penulis PS. 2008. Penanganan pengolahan sampah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Undang-Undang No.23 Tahun.1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

https://www.google.co.id/search?q=definisi+limbah&hl=id#hl=id&q=definisi+sampah&s

tart=10. 6 Agustus 2013.

%PDF-1.4 %Çì�¢ 5 0 obj <> stream xœ­<Ù’Grïóx²œv×]µO¦B\-Wâˆ+ŽlGhŽžAs@q@ƒµô/ùÉè̬+hŒHyÉè®ÎÊÊûjü²z±ðoúÿöÃÅ¿üàwû‹aqwñË… ›‹ôßí‡ÅW×°À/ÂâúíE|D,„P½–\oäâúÃÅOÝ_–—¦>ß–—ºAZßmÆ{¼1Îv‹%<6Þv¢~ЮÛ.U\С{ …ÂkÓ}XZx^[Õ��ï–—.CèÞ./>æM·ÐËKŸ½ Ýß:¼4�Œ‹ƒ�«Ë?ÐX«µµ� qYÎt¿^.…ë­Ôé®*wi�ÂÉîÙÒÀYU·�uã!îæᲨõÒõÊXç`Ûÿ¼þQÏ÷ƒF†žóðñ»‹ë?üÔ½\â‰¯î œˆäù§«x\ Tú#.”zxü8�Øá}1DÒúzÑ#"^œ�[ÖÀáòJSW ¼¨ƒÓÝ,}o´2!/`#—¡·‹ëðùÕøp¿ÔpM(Ù½["C­Ý¸yW%P-”cƒås+`7œ„€tÿ»¼þ¹!‹é…lºýS<£¼2Ýë¥Ð$ ÝDtfP݇q)�HÀ° ÈÈŠwÂv#\öð>>Ž b»ïˆÀ z‡÷€Ö݇B_Ã5àán�«ñ(põ‡H!�¦Ã⪔ʞY{=¢èÂu›»»¯[­Ã#�‰ÿsL‡ô 2Ý^ÄÛB‚¦¥— 8á—BöVÖe¨Šv�(RpáŸ/@�ˆcnð âDO�oo=芗®�Mï=DÚZH½¸<Ý^JB�ãw);! Õõ΋닿âfñ+˜ŒŸÁ²|s!@‹à‚³ÖõnñáÂZ�¾ß_¼9k{„]ÀFÁ6È™^‚ž( Ð믞_�añ($ÂtÏŸ_?_‚ÜÂÑ”F]Ò=¨'Òà»—°ª{õÕó?/~¨+~|ßããBù¦ [wõÍ7ôM)Ø¥3ôÒÉ!+ø¥¤Ö@ þ·îÍóW¯ŸGhäáÏ‹çWßãWÐ/º¾Iн•ÝÕËoÿ¶DÑõÑ]¼y‘Dz�ÝWÏ¿y3Æ�¹€CÖ °¯^\ÅʆîúÇo—— ÁÆxß-^¾z�¥á™ï^¼ª[½¸ºŽàzóí¢ê�>ÅøÞ t�R‘äçk.á�Ýsöùöùå”Æ[k4Àzý‚öôlÄÕ×/¿~I”ðÆ©îÛçW`ÅÕ7ßFŒ$Ô¯âqãÒ«ÅŸ_~]ù#œ 4S ×˜“ãKë{kAFQG|#�QˆòBaeoU\¦QsðŒWh)­u÷=ÙÅ ¼ìþ­\|¹x½‚–h�/ÿP>}‡Î†|ÐK8¡Cëä�c¨�ÁÉyŒ…éê.¢¢Á>GT>�©ñ 'cò¤ ü¨+ÿŒ›e@A2*~ÿ¯Íö#Ú,�{¯üë©o´ê>-q7²:®·Ûþ69Sá»íÂ(ê*Xß>,,8ȵmP`j4˜+ëýâaºxû‡óÚÉΓµSy¸â œï•FíÌC5�ÖøžöõÃöŽÎ3 º•Èã‡húÑç½y<¬Þ¡Ø`žàûëiSÎ…72¿Vå*‘á}=ü&ñÏ; * Û¦¸0\¤@Ńk<~º0ϳÃ:ôw­Gkͪk#ŠOûÓøž˜ä!z9ÜWœÑß WÇ}Eq:€!Šª„ÌœÞÆoØ©+¢Ï¯F¼ñ¬‰�Í`gN ŠÚ%(³ „„‹Z"Ùˆßâ%9MŒ5 aA^ß0ñ<$û'ðV”bB €GwE*'FÜq}—d ¸ÍÅó²IøXP�#º·½pÅMž£º/Dÿ±0šìc!ØÄlÿ®¨ð#a²§(t ¢0BlVDaaá‘qŸ÷<òõñyˆ$F„™LNõ6š'ðêœyºÑÍ[•í/’6@ºÙ?ƨ͂d<€D�V­Z"A6^½Sˆ9à:m&dÁ f2,Y Û¯H�¯C#Ì.srÒ¼!º›JÙ%y ÀUš@Ê’Ÿé+m@a&ø»Ã&�O©IaDà[Tñ›î�4v=ýxD˜ÓçG lx3Uý)XD¤f·" u¿ÓÚªQÓ&É6„‰E…�–\½ÌUÕ´”|Hwô™¥;°rèÄ×�•;Õ}½‚r9ʻ̒@—bÆŸ˜Iú‰‡®&ä�¯fÞ�Ãvë´+D>Ýê°Ã3{bF"´ [踷0ˆ»tž¨€A 6º3Á8ìƼÈõ.ŒÀyË4,Ë·ÕåbDv dë!+ûnÆ5Û„ï×ô‘åÀÙ°sÜq‡@g´0û,�öce?“¶1BܦLט’Ø÷®ŠQå*F†zOñ�ż#%g³²˜J‚¹E¹Ðhû!U~Â"!ݤ¸`Æ0Á96gDàdØ$pÌ"$¡‡Ý‘$Çãj¬aÇ}µ,köôî¡ú¾mÙ`?Õ«{\m(ßl®³héÀ nÀca´”H>elò’ScƒŽs|_Tí@<ÁP»QÅ‚ˆe—§]~H'§Õá~Ný«4—Ç"¯‘Ç$‘Üe­++�‡ _�øX+øRU×èÇO¬pY_ŸÄµR‘K¨¹9æßã>xª Ù@³Ï©Èh,Ó„óvDýØæxÏ¡P˜ôs¥ïá±nYiÝgÐBw¯&rã6´AVåÇ]’”H¡Ø|ª—‹zF³5´FÛûjJ³ñ1¡#¡†€AÐQ!åé�§¦,ÈdÊ”ÈPÕëɺB�Ì%÷8‰8¼'.Ðãdn7…ÄœÜㆩí&a„,?Ëeñ‹nÔó©é•µÌºöi{ ‹Ÿ–lBeDŒ\âM»;˜F=·…U÷L±Æ%¥óÉQd lÓÂÆiôExg­n rá¨\ú8‹«Û"»0зs|Å|×XT,Z‚¸'(ŽÀ™2"ÄX(¾JBÚ츩œ”Wª;f&4pBér â1xÌ!oWS\hlžFvÂÜÆ+'¹q™ImdàÏŸgüýŒr7qQ�ñ|GNXë©p=£ÎçmÔ ˆ:ó¹,i.Deð-ü¶�žs¸ñaßhYL�ò‘#D”rÈ��5ql@¬Æ]UwÆÂrŠÆò…Q*%³ä,ÞÏ£ºkD·KÒ„Q-Ûg3Ý•Ëg’Ô·Å”°çX’ËÍǸªÐvG�1W`æ;Rèn1]]3oúØЖŽ%‰Á?§œö;Töalh0¼³þ„îx¼W‘sŒñG øÁȆwwLÙŒ|,áθÉÚ19=Jûºo©JöI4!äË—™ö¸˜’bû¹A–6ê&@«›± €û`4U.�î•4hðküôa‰Ý&-JÜfÕ¼"�›g5€ZXúŒwv…‚M% ù×q�ëöTPSR¶AÓ;Æ00v‹{–«x.ŠaONŽäÍXHU—¬„åp"¶;ˆl0˱KÍŠE7”�æsð˜–PC-�syQr±¾®Æ{jš$Ñzq_Ê3çìä‚Q®M¥f¬æo$UYqÎWIÕà «Sú¨ ;Ýh×q–×Ô$LaD÷”ï�«1ñòeç+ºÀÃ7hÓ\”Æxþ¶@BxåÕ/0"YáôXï¢o*VûS1nDªÑAž=VkÚ2Äy˜…ÛòÝù+š„5í7H4ð›�m•Að´ IÂäkÚ°‡ójœÎò¼ O ú§Î2.ÏÛ˜Þ*;ËÙˆ‚8ÇÞΙ÷üܪ­Nõº¬Ú£f!ÊεÂÀÖDÅ�*«¢Â¹%EŸïG˜“‰Uë°+Þ»Äe¸®jO5Î( ¹d…áð.Vá$(.;pjåCÃñš~’¬f² G,QR{×ód¨ÉeV9•6(°ì›Ž!WI¶ä}‹B•¯Ø�ÁT¿|Ã3z+™ÙèïÚNÍ,Ð ¸&}p¢e,D0%v`æy“óLô?ÏÅòcî§û°µòȘ{_øÆ.òœm¦EÀN‘cP,xÝÔB¯•då^³ç³¥`Ž¡ò­)îõßAB¤²íEçòzª¶·TÑpJ��Û>ËXd;ùåÆ¢<¹¢6Ç „ÌN¾p´õ¹mPC…u.Ñ`ZíË!Å